Minggu, 31 Juli 2016

Laporan Biologi : Penentuan Gol. Darah

KATA PENGANTAR

     Alhamdulillah dengan segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayahnya pada kita semua sehingga saya dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “MENENTUKAN GOLONGAN DARAH” ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Guru  yang telah membimbing kami dalam penyelesaian laporan ini.
Ibarat “TAK ADA GADING YANG TAK RETAK”, dengan segala kerendahan hati, saya penyusun menyadari akan segala kekurangan dan kelebihan isi maupun sistematikanya sehingga penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.
Akhirnya harapan penyusun ,semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi mereka yang mempelajari. Semoga Allah SWT memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua di dalam mengembangkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.


                Sinjai, 1 Desember 2015
                                                                                                                                                                                                                                                                                             Penyusun




DAFTAR ISI
Daftar isi......................................................................................................................i
Kata pengantar.............................................................................................................ii
Bab I  pendahuluan
        A. Latar belakang....................................................................................................1
        B.  Tujuan ................................................................................................................1
         C. Manfaat............................................................................................................. 1
          D.Landasan teori.................................................................................................1
Bab II  Metodologi
           Alat dan bahan..................................................................................................5
           Cara kerja..........................................................................................................5
           Pertanyaan ........................................................................................................5
Bab III  DATA DAN PEMBAHASAN
          Data pengamatan...............................................................................................6
          Jawaban pertanyaan...........................................................................................6
          Pembahasan...............................................................................................6
Bab IV   penutup
          Kesimpulan .......................................................................................................7
          Saran .................................................................................................................7
Daftar pustaka ……………………………………………………………………….8






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
 Golongan darah tiap individu tidak sama. Perbedaan golongan darah dikelompokkan kepada tipe A, B, AB, atau O. Status rhesus (Rh) darah pun bisa tergolong negatif atau positif. Perbedaan-perbedaan tersebut perlu diperhatikan dalam penggunaan darah di dunia medis.
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis Aglutinogen di  sel darah merahnya. Setiap manusia memiliki golongan darah yang berbeda – beda. Ada yang bergolongan darah A , B , AB dan O. Penetapan penggolongan darah didasarkan pada ada tidaknya antigen sel darah merah A dan B.
Golongan darah A mempunyai antigen A yang terdapat pada sel darah merah, individu dengan golongan darah B mempunyai antigen B, dan individu dengan golongan darah O tidak mempunyai kedua antigen tersebut.Mengetahui golongan darah mempunyai beberapa manfaat yang sangat penting. Misalnya dalam keadaan genting, tiba – tiba kita membutuhkan darah maka kita tidak perlu repot – repot karena kita sudah mengetahuinya. Golongan darah tersebut dapat diketahui melalui tes golongan darah. Dalam percobaan kali ini kita akan mencoba untuk mengetahui golongan darah.
B.       Tujuan
         Mempelajari dan memahami golongan darah
C.    Manfaat
          Yaitu kita dapat mengetahui golongan darah yang kita punya dan mengetahui apa perbedaan dari golongan darah A,B,AB,O. 
 D.  Landasan Teori
Manusia tersusun dari berbagai jaringan, cairan, dan sebagainya. Cairan jaringan pada manusia adalah 92% dan 8% adalah merupakan darah. Darah adalah cairan yang berwarna merah yang terdapat dalam pembuluh darah. Volume darah manusia ± 7 % dari berat badan atau ± 5 liter untuk laki–laki dan 4,5 liter untuk perempuan. Penyimpanan darah dapat dilakukan dengan memberikan natrium sitrat atau natrium oksalat, karena garam–garam ini menyingkirkan ion–ion kalsium dari darah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah. Darah merupakan unit fungsional  seluler pada makhluik hidup yang bersifat cair dan berperan untuk membantu proses fisiologis. Fungsi darah secara umum adalah :
1.      Mengangkut zat makanan dan oksigen keseluruh tubuh dan mengangkut sisa-sisa metabolisme ke organ yang berfungsi untuk pembuangan.
2.      Mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit
3.      Mengedarkan hormon-hormon untuk membantu proses fisiologis
4.      Menjaga stabilitas suhu tubuh
5.      Menjaga keseimbangan asam basa jaringan tubuh untuk menghindari kerusakan.
Darah terdiri dari dua komponen, yaitu plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah merupakan bagian darah yang cair. Sel-sel darah dikelompokkan menjadi 3 kelompok : Eritrosit, Leukosit, dan Trombosit.
Trombosit adalah bagian sel darah yang berperan dalam pembekuan darah. Jika jaringan  tubuh terlua, trombosit pada permukaan akan pecah dam mengeluarkan enzim trombokinase. Enzim trombokinase akan mengubah protobin menjadi trombin dengan bantuan ion Ca2+. Trombin adalah sebuah enzim yang mengkatalis perubahan fibrinogen (protein plasma yang dapat larut dalam plasma darah) menjadi fibrin (protein yang tidak dapat larut dalam plasma darah). Pembentukkan benang-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup.
Eritrosit normal berbentuk cakram bikonkaf dan tidak memiliki nukleus. Bentuk eritrosit sebenarnya dapat berubah-ubah, seperti ketika sel-sel tersebut beredar melewati kapiler-kapiler.  Jumlah sel darah merah ini bervariasi pada kedua jenis kelamin dan pada perbedaan umur. Pembentukan eritrosit disebut juga eritropoiesis. Eritropoiesis terjadi di sumsum tulang. Pembentukkannya diatur oleh hormon glikoprotein yang disebut dengan eritropoietin. Jangka hidurp eritrosit kira-kira 120 hari. Eritrosit yang telah tua akan ditelan oleh sel-sel fagosit yang terdapat dalam hati dan limpa. Untuk menghitung jumlah eritrosit pada tubuh seseorang maka dapat dengan cara menghitung 8% dari berat badan orang itu.
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Ada dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus ( faktor Rh). Didunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Tranfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi tranfusi munologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok dan kematian
1.    Prinsip Dasar Penggolongan Darah

a.    Faktor yang menentukan golongan darah manusia berupa antigen yang terdapat pada permukaan luar sel darah merah disebut Aglutinogen.

b.      Zat anti terhadap antigen tersebut disebut zat anti atau antibodi yang bila bereaksi akan menghancurkan antigen yang bersangkutan disebut Aglutinin dalam plasma, suatu antibodi alamiah yang secara otomatis terdapat pada tubuh manusia.

Kita mengenal ada empat macam golongan darah yaitu, A, B, AB dan O. Dalam sistem golongan darah terdapat dua macam zat sel darah A dan B, serta dua macam plasma, yaitu anti A dan anti B. Berikut kombinasi yang mungkin terjadi:
1.      Individu dengan A pada sel darah merahnya, memiliki anti B pada plasma darahnya.
2.      Individu dengan B pada sel darah merahnya, memiliki anti A pada plasma darahnya.
3.      Individu dengan A dan B pada sel darah merahnya, tidak memiliki anti A maupun anti B pada plasma darahnya.
4.      Individu dengan A dan B pada sel darah merahnya, memiliki anti A maupun anti B pada plasma darahnya.
            Pada permulaan abad ini (tahun 1900 dan 1901) K. Landsteiner menemukan bahwa penggumpalan darah (aglutinasi) kadang – kadang terjadi apabila eritrosit (sel darah merah) seorang dicampur dengan serum darah orang lain. Akan tetapi pada orang lain, campuran tadi tidak mengakibatkan penggumpalan darah. Berdasarkan reaksi tadi, maka Landsteiner membagi orang menjadi 3 golongan, ialah A, B, dan O. golongan yang ke empat jarang sekali dijumpai, yaitu golongan darah AB, telah ditemukan oleh dua orang mahasiswa Landsteiner dalam tahun 1902, ialah A. V. von Decastello dan A. Sturli.
            Dikatkan bahwa antigen atau aglutinogen yang dibawa oleh eritrosit orang tertentu dapat mengadakan reaksi dengan zat anti atau antibody atau aglutinin yang dibawa oleh serum darah. Dikenal dua macam antigen yaitu antigen-A dan antigen-B, sedangkan antizatnya dibedakan atas anti-A dan anti-B. orang ada yang memiliki antigen-A, lain lagi memiliki antigen-B, sedangkan ada pula yang tuidak memiliki antigen-A maupun antigen-B.
            Orang yang memiliki antigen-A tidak memiliki anti-A, melainkan anti-B di dalam serum atau plasma darahnya. Orang demikian dimasukan dalam golongan darah A. Orang golongan darah B mempunyai antigen-B dan anti-A. Apabila antigen-A bertemu dengan anti-A, begitu pula antigen-B bertemu dengan anti-B, maka darah akan menggumpal dan dapat menyebabkan kematian pada orang yang menerima darah. Darah tipe A tidak dapat ditranfusikan kepada orang bergolongan darah B, demikian pula sebaliknya.
Tabel hubungan antara golongan darah (fenotip) seseorang dengan macam antigen dan zat anti yang dimiliki.
Golongan darah
(fenotip)
Antigen dalam
Eritrosit
Zat anti dalam serum /
Plasma darah
O
A
B
AB
-
A
B
AB
Anti-A dan anti-B
Anti-B
Anti-A
-

Orang yang tidak memiliki antigen-A maupun antigen-B, tetapi memiliki anti-A maupun anti-B di dalam serum atau plasma darahnya, dimasukan dalam golongan darah O. Adapun orang yang memiliki antigen-A maupun antigen-B, tatapi tidak memiliki anti-A maupun anti-B  di dalam serum atau plasma darah, dimasukan dalam golomgam darah AB.
            Untuk menghindari jangan sampai terjadi penggumpalan darah, maka sebelum dilakukan transfusi darah, baik darah si-pemberi (donor) maupun darah si-penerima (resipien) harus diperiksa terlebih dahulu berdasarka system ABO. Interaksi yang terjadi selama transfusi darah antara berbagai macam antigen dalam eritrosit dengan zat anti dalam serum atau plasma darah.
Transfusi darah adalah pemberian darah seseorang kepada orang lain. Orang yang berperan sebagai pemberi darah disebut dengan donor. Orang yang menerima darah disebut resipien. Golongan darah AB merupakan resipien universal karena dapat menerima semua jenis golongan darah. Sebaliknya, golongan darah O adalah donor universal karena dapat ditranfusikan kepada semua jenis golongan darah. Alasan terbanyak melakukan transfusi darah adalah karena penurunan volume darah dan untuk memberi resipien beberapa unsur dari darah yang dibutuhkan.





BAB II
METODOLOGI
  ALAT  DAN BAHAN :
·         Kaca objek
·         Lanset
·         Kapas
·         Spidol (marker)
·         Tusuk gigi (pentul)
·         Pipet
·         Alkohol 95%
·         Serum anti-A dan serum anti-B
CARA KERJA :
1.      Pilih salah seseorang dari kelompokmu untuk diambil darahnya.
2.      Bersihkan ujung jari tengah temanmu dengan menggunakan kapas yang telah diberikan alkohol.tusukkan lanset pada ujung jari tengahmu,kemudian teteskan pada kaca objek (di lingkaran A dan B)
3.      Berikan setetes serum Anti-A pada tetes darah di lingkaran A,dan serum anti-B pada darah di lingkaran B.
4.      Aduk darah yang telah diberikan anti serum dengan menggunakan tusuk gigi.
5.      Amati setelah beberapa detik.apakah terjadi penggumpalan atau tidak?
6.      Tentukan golongan darah sendiri.
·         Jika darah di lingkaran A menggumpal dan B tidak,golongan darahnya adalah A.
·         Jika darah di lingkaran A tidak menggumpal dan di B mengumpal,golongan darahnya adalah B.
·         Jika darah di lingkaran A dan B menggumpal,golongan darahnya adalah AB
·         Jika darah di lingkaran A dan B tidak menggumpal,golongan darahnya adalah O.
PERTANYAAN :
1.      Antigen apa yang terkandung pada sel darah sendiri?
2.      Golongan darah apa yang anda miliki?


BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN
 A. Data Pengamatan

Anti-A
Anti-B
Gol.Darah
Tidak menggumpal
menggumpal
B

B. PENYELESAIAN PERTANYAAN
1.      Dalam praktikum dapat diketahui bahwa saya memiliki golongan darah B.sel-sel yang saya memiliki jenis antigen B terpasang,sehingga tubuh saya membentuk antibodi melawan hanya tipe A antigen disimpang di ujung.’’sel darah saya menunjukkan tipe B sebagai jenis yang dominan’’golongan darah yang cocok dengan darah saya yaitu golongan antara B dan O.
2.      Golongan darah B.

C.  Pembahasan
Cara pengujian golongan darah adalah beberapa hal yang sudah tertera dalam cara kerja. Kemudian untuk menentukan golongan darah seseorang adalah dengan mencocokkan dengan ketentuan sebagai berikut :
1.Bila sample darah + zat anti A = menggumpal, berarti golongan darah A
2.Bila sample darah + zat anti B = menggumpal, maka golongan darah B.
3.Bila sample darah + zat anti A = tidak menggumpal dan ditambah zat anti B = menggumpal, berarti golongan darah AB.
4.Bila sample darah + zat anti A = tidak menggumpal dan ditambah zat anti B = tidak menggumpal, berarti golongan darah O






Tabel Transfusi Darah
Resipien
Donor
A
B
AB
O
A
+
-
-
+
B
-
+
-
+
AB
-
-
-
-
O
+
+
+
+
Keterangan    : + = tidak menggumpal                    - = menggumpal













BAB IV
PENUTUP
 A. Kesimpulan
Golongan darah dikelompokkan menjadi 4, yaitu; A, B, O, dan AB. Penetapan penggolongan darah didasarkan pada ada tidaknya antigen sel darah merah A dan B. Individu-individu dengan golongan darah A mempunyai antigen A yang terdapat pada sel darah merah, individu dengan golongan darah B mempunyai antigen B, dan individu dengan golongan darah O tidak mempunyai kedua antigen tersebut. sedangkan, Seseorang yang memiliki golongan darah AB, di dalam darahnya terdapat aglutinogen A dan B, dan di dalam plasma darahnya tidak terdapat aglutinin sehingga jika darahnya ditetesi serum anti-A dan anti-B, maka darahnya menggumpal
Hasilnya adalah tiga macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan golongan darah A ,B, dan AB) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal dengan golongan darah O). Ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan A dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O.
       B. Saran
Ketika praktikum golongan darah penusukan jarum dilaksanakan dengan teliti agar tepat ditengah jari sehingga darah tidak melebar ditengah kuku. bersihkan jari yang akan ditusuk dengan alcohol 95% agar terhindar dari bakteri. Tusuk jari dengan blood lancet yang baru jangan bekas. Jangan sampai salah menetesi sampel darah dengan anti A maupun anti B. Dalam mengaduk darah, jangan di gunakan secara bergantian. Amati reaksi darah yang terjadi dan jangan tergesa-gesa dalam mengamati agar kita dapat menentukan golongan darahnya.





DAFTAR PUSTAKA
Maryati Sri,D.A. Pratiwi, Srikini, Suharno, Bambang S. 2012. BIOLOGI SMA/MA KELAS XI. Erlangga, Jakarta
Pratiwi, D.A, dkk. 2005. BUKU PENUNTUN BIOLOGI SMA UNTUK KELAS XI 2. Jakarta : Erlangga.
Samsuri, Istamar dkk. 2004. Biologi SMA kelas XI. Erlangga : Malang
www.corediag.com/.../Anti-A,Anti-B,Anti-A,...